Rabu, 14 November 2012

Menuju Garis Batas dengan Cinta tanpa Batas

Tetesan hujan ini kusadari begitu kompak. Mereka ternyata selama ini membuat ketenangan ditengah suara bisingnya. Sungguh kebisingan yang menenangkan. Membuat kita berselancar dalam ayal. Menelusuri masa depan yang yang penuh misteri dan masa lalu yang penuh penyesalan. Sing hari ini, Hujan kembali berhasil mengantarku dalam padang khayal. Namun berbeda dengan biasanya. Apa yang ada di benak ini, merupakan proyeksi akan semua yang akan kuhadi dalam sebulan di tapal batas negeri. Negeri yang kupijak penuh masa umurku. Aku akan menuju "Garis Batas".

Negeriku punya batas. Batas teritorial. Seperti apa tampang negeri ini di garis itu? Apakah seperti pizza yang lezat dibagian pinggirnya, atau seperti pinggiran roti tawar yang seringkali dibuang. Jawaban itu akan segera kutemuakn. Dan apapun jawaban itu, cinta pada negeri ini akan membuatnya lebih baik. biar negeriku punya batas. Namun "cinta itu Tanpa Batas". Akan banyak cinta yang kubawa. Mungkin seransel Atau carier tak bakalan muat. Cinta pada-Nya, cinta padanya, cinta pada kehidupan duniaku.

Harapku, tak ada ilalang yang layu disana. Kutahu negeriku subur. Lapar tak juga akan kutemui disana. Karena negeriku makmur. Sebatik, aku datang dengan pengharapan yang kujanjikan. Sambut aku dengan realitasmu.

Senin, 12 November 2012

Penelitian Tanggapan MABA terhadap Pengkaderan

Untuk para survoyor silahkan masukkan datanya dengan forma

Nama surveyor : Ya: x Tidak: x (Fakultas Semua Responden)
contoh:
Taufiq: Ya:2 Tidak:3 (sospol, hukum, Kedokteran, Pertanian Sospol)

Kamis, 08 November 2012

Andai saya menjadi Ketua KPK?

Menjadi ketua KPK sudah pasti tidak mudah. Masalah yang dihadapi bukanlah sekadar penyeludupan uang yang merugikan negara. Namun mulai dari masalah suap menyuap, penggelapan jabatan hingga gratifikasi. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, diperlukan manusia manusia reliabel, patriotik, ulet dan memiliki inteligensi yang tinggi.

Andai saya yang sekarang ini ditunjuk menjadi ketua KPK, mungkin DPR sudah memutuskan hal yang keliru. Namun jika benar saya sekarang ini adalah seorang ketua KPK, saya akan memulainya dengan ber-istigfar. Karena mulai detik ini saya akan membopong tanggung jawab dan tuntutan akan pemberantasan virus bangsa yaitu Korupsi.

Korupsi dapat dianalogikan dengan tumbuhan parasit. Kesejahtearaan suatu negara hanyalah suatu impian jika tumbuhan korupsi masih tumbuh berkembang. Indonesia sendiri berdasarkan indeks persepsi korupsi, masih termasuk dalam jajaran negara-negara terkorup di dunia. Hal ini selayaknya menjadi talak ukur akan perlunya keseriusan dalam menangani masalah korupsi.

Salah satu masalah sulitnya pemberantasan korupsi di Indonesia adalah kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang menganggap wajar hal-hal yang termasuk dalam tindak pidana korupsi. Kebiasaan-kebiasaan ini sulit dihilangkan karena telah berlangsung dan bisa dibilang terwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu contohnya yaitu gratifikasi. gratifikasi merupakan hadiah atau bonus yang diberikan diluar dari hak atau gaji yang menerima. Hal ini terkadang dimaksudkan agar si pemberi mendapatkan simpati dari orang yang diberikan.


Strategi yang dalam usaha penuntasan korupsi sudah seharusnya sesuai dengan kondisi negara tersebut. Strategi jitu yang dilakukan oleh negara terbersih dari koruptor belum tentu cocok diaplikasikan di Indonesia. Disinilah dibutuhkan manusia yang meiliki inteleigensi dalam mendesain strategi. seperti Visi KPK "Menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan efisien".

Berikut adalah strategi dalam usaha pemberantasan korupsi yang saya desain sendiri,
  1. Menjadikan KPK sebagai lembaga percontohan. Transparansi dalam mengelolah keuangan negara, dengan mengadakan uji materi dalam wadah diskusi publik dengan mengundang praktisi dari berbagai kalangan.
  2. Membuat Indeks Kewajaran Penggunaan Uang Negara di peruntukkan sebagai bentuk kontroling terhadap potensi terjadinya korupsi
  3. Membangun kerja sama dengan elemen masyarakat dalam pengawasan korupsi. Dengan menerima dan menguji kebenaran data yang dihimpun oleh LSM ataupun media.
  4. Mengadakan Sosialisasi jenis-jenis Korupsi sesuai dengan undang undang dan Kitab Undang Hukum Pidana.
  5. Memberikan Pembelajaran dini mengenai bahaya laten akan korupsi kepada generasi muda
  6. Merubah persepsi masyarakat mengenai pembiasaan tindakan yang termasuk dalam tindak pidana korupsi. Dengan memberikan penjelasan akan kerugian negara yang ditimpulkan.
  7. Mengawasi proses hukum terpinda korupsi
  8. Melakukan Evaluasi lembaga, serta menindak tegas bagi anggota KPK yang melanggar sebagai upaya peningkatan loyalitas lembaga
Strategi-strategi tersebut tentunya belum tersistematis dengan baik. Namun kedelapan poin tersebut merupakan inti dari strategi saya dalam usaha pemberantasan Korupsi sebagai Ketua KPK. Semoga Strategi ini bisa sedikit mengilhami negara ini. Agar cita-cita bangsa dapat berjalan tanpa di-ekor-i oleh penyakit korupsi.

Selasa, 06 November 2012

Tiga Hari Beturut-turut Motor Hilang di Sospol Hilang

Ilustrasi
Sungguh ironis kejadian yang menimpa mahasiswa sospol. Dalam tiga hari berturut-turut, motor mahasiswa yang kebetulan menginap di Kampus menjadi mangsa curanmor. Curanmon atau pencurian kendaraan bermotor bukanlah hal yang baru di lingkungan kampus unhas. Hal ini sudah  menjadi peristiwa yang cukup sering didengar.

Bahkan dalam beraksi, pelaku sepertinya tidak segan-segan menggasak mangsanya. Tidak kenal waktu, siang sore apalagi malam. Dalam beberapa kasus, pencurian bahkan terjadi pada siang hari dan bahkan baru-baru ini tiga kali berturut-turut motor mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjadi Sasaran. Dua diantaranya adalah motor yang diparkir hanya berjarak dua meter dari Himpunan Mahasiswa. 

Diduga Pelaku tidak melakukan aksinya sendiri. Sepertinya pelaku adalah  residifis profesional. Dan diduga, pelaku juga bekerja sama dengan orang dalam. Sehingga paham betul kondisi-kondisi lengah dan aman untuk memulai aksinya.

Maka dari itu, berikut beberapa tips aman menjaga keamanan motor anda

  1. pastikan motor anda terparkir di area aman
  2. gunakan pengaman ganda, seperti gembok pada cakram motor dan alarm
  3. salah satu modus pencurian yaitu dengan menduplikatkan kunci. Jadi hati-hatilah dalam meminjamkan motor anda. Pastikan orang yang meminjam motor anda adalah orang yang terprcaya.
  4. Tips paling aman, anda tidak usah memakai motor yang mahal untuk ke kampus. Karena sasaran utamanya adalah motor-motor yang bernilai jual tinggi.
Namun, hal yang paling penting adalha kewaspadaan anda. seperti kutipan yang pernah saya dengar, "kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi karena ada kesempatan, waspadalah... waspadalah".

Minggu, 04 November 2012

Kampusku sayang, kampusku malang

sumber foto: ogiecellalolo.blogspot.com  

Universitas Hasanuddin panjimu kita bawa serta
Pancangkan dimedan bakti namamu kita bawa bersama

Betapa puitis dan menggeloranya setiap bait-bait dalam alunan mars Universitas Hasanuddin. Lagu ini seakan mampu menggetarkan sepulau Sulawesi. Mungkin saya terlalu berlebihan. Akan tetapi, ini bukan sekadar muluk-muluk belaka. Inilah yang saya rasakan saat perdana mendengar lagu kebesaran Almamater merah ini.  Dibawakan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Hasanuddin menjadikan lagu ini memiliki jiwa yang merasuk dalam raga. 

Begitu hebatnya kampus ini. Itulah kesan pertama saat tahun-tahun pertama menggantungkan angan-angan di kalmpus ini. Kampus terbesar di Indonesia Timur, Kampus terfaforit di Indonesia timur, dan kampus ter-ter lainnya. Orang tua siapa yang tidak bangga anaknya kuliah di Unhas. iya unhas, begitulah akronim dari Universitas Hasanuddin. Itu pula yang sering tertempel di badan motor, laptop ataupun pintu kos-kosan mahasiswa Almamater merah ini.

Tak menyangka perasaan ini tidaklah panjang umur. Dibalik selimut emas, ternyata unhas tidak begitu menjanjikan. Mungkin anda akan sedikit heran dengan kalimat saya sebelumnya. Ia, menurut saya Universitas Hasanuddin tidak begitu dapat memberikan jaminan akan Tri Dharma perguruan tinggi.

Sebelum saya mengulas tulisan ini, terlebih dulu saya mengklarifikasi maksud dari tulisan ini. Saya tidak sedang menjelek-jelekkan almamater saya. Saya Cinta akan Almamater saya. Maka dari itu saya berharap tulisan ini dapat menjadikan Almamater saya dapat menganggakt panji Almamater ini. 

Mungkin ada yang sepakat, ada yang ragu-ragu dan ada pula yang tidak sepakat. Jika saya mengatakan bahwa kampus ini dikelolah oleh orang-orang yang pragmatis. Mungkin tidak semuanya. Namun Pragmatisme di kampus ini telah banyak merugikan Almamater. Silahkan anda coba membuka kasus-kasus yang sarat akan sifat pragmatis. Yang jelas hal ini sangat jau dari wibawa sebuah universitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebijksanaan (kebijakan yang sebenarnya).

Satu kasus yang akan saya angkat dibawah ini merupakan satu dari Beberapa  kasus yang saya alami sendiri. Mungkin akan terjadi bias dalam memaparkannya. Mengingat saya hanyalah seorang penulis amatir. Akan tetapi saya akan mencoba memaparkan pada anda sang pembaca untuk berbagi pengalaman.

Jelas tertulis dalam Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin mengenai sarana dan prasarana kampus di Buku Pedoman mahasiswa Universitas Hasanuddin. Kurang lebih isinya bahwa mahasiswa Universitas Hasanuddin Berhak menggunakan sarana dan prasarana yang diesdiakan sesuai dengan kegunaannya. Namun hal ini bertolak belakang dengan pengalaman yang saya dan hampir bisa saya pastikan juga dirasakan para lembaga-lembaga kemahasiswaan. Sudah beberapa kali saya menjadi bahagian dalam kegiatan akademis seperti Seminar, Kuliah tamu, dan kegiatan lainnya. Namun saat akan menggunakan fasilitas yang ada, ternyata tidak sesuai dengan apa yang ada dalam buku pedoman mahasiswa. Kegiatan-kegiatan Akademik yang juga merupakan bakti kami pada kampus harus dihambat dengan masalah sewa gedung yang juga milik kami. Sangat lucu dan dapat dijadikan daftar anekdot dikampus ini. Anak Unhas ingin memakai gedung di kampusnya sendiri harus menyewa. Dan tidak main-main, sewa gedung di Unhas cukup membuat lembaga mahasiswa menjerit, Mulai dari Rp 450.000 hingga Rp1.200.000. Alasan dari semuanya tidak lain untuk biaya perawatan gedung dan kebersihan.

Semoga Para Birokrat kampus dapat mengelolah Kampus tercinta ini dengan lebih bijaksana. Sehingga tidak menghalangi mahasiswanya dalam  memancangkan nama Unhas di medan bakti. Kampusku Sayang, kampusku malang.

Jumat, 02 November 2012

Outsourcing Perusahaan Budak?

Outsourcing, mungkin istilah ini tidaklah asing bagi para sarjanawan yang baru saja meninggalkan kampus. Ini adalah istilah yang selalu menyambar telinga saya saat mendengar diskusi teman yang sedang mencari lapangan pekerjaan. Outsourcing atau alih daya merupakan jasa yang dikelolah oleh perusahaan yang menyediakan tenaga kerja bagi perusahaan yang membutuhkan. Jasa ini bersifat kontrak atau dalam jangka waktu tertentu dengan perjanjian tertulis. Istilah lainnya adalah pemborongan tenaga kerja.

Secara sederhana, Perusahaan outsourcing merupakan badan hukum yang memiliki pekerja yang siap dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan yang telah terikat bisnis dengan perusahaan outsourcing. Pertanyaannya kemudian, apa dampak bagi para pekerja yang menjadi salah satu bagian dari outsourcing?

banyak karya ilmiah yang membahas mengenai perusahaan-perusahaan outsourcing. Mulai dari dampak bagi perusahaan yang menggunakan jasa perusahaan outsourcing untuk tenaga kerjanya, sampai pada dampak dari pekerja. Celakanya, para karyawan outsourcinglah yang ternyata yang menghidupi perusahaan outsourcing. Jasa yang diberikan oleh perusahaan outsourcing kepada Prusahaan kliennya bukan hanya dibayar oleh perusahaan klien. Tapi Keuntungan Perusahaan juga diambil dari gaji Karyawan yang diterima dari perusahaan. Setiap penerimaan upah karyawan, perusahaan outsourcing juga memangkas gaji karyawan.

Singkatnya Pekerja outsouching yang bekerja di salah satu perusahaan yang mejadi klien perusahaan outsourcing yang mempekerjakannya, selalu menghantui upah yang dia dapatkan setelah bekerja. Ini tentu saja bukan sekadar masalah balas jasa perusahaan outsourcing yang telh mempekerjakannya. Namun, Sistem ekonomi kapitalisasi yang memanfaatkan alat produksinya dengan managemen rumit sehingga merugikan pekerja dan menjadikan kesejahteraan lebih memihak pada pemilik modal.

Semoga dugaan dan opini saya salah. Maka dari itu saya mengundang anda dalam diskusi Koridor yang dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa Sosiologi Fisip Unhas. Membahas mengenai Kapitalisasi Alat Produksi Perusahaan Outsourcing. Yang dilaksanakan pada Senin 5 November 2012 Pukul 13.00 di Koridor Sekretariat KEMASOS FISIP UNHAS Kampus Unhas Tamalanrea.

Buat apa hidup jika tak ada otak? buat apa punya otak klo tidak berpikir?

Ada apa dengan Imagine-nya Lennon?

Imagine
membayangkan

Imagine there's no heaven
Bayangkan tiada surga
It's easy if you try
Mudah jika kau coba
No hell below us
Tiada neraka di bawah kita
Above us only sky
Di atas kita hanya langit
Imagine all the people living for today
Bayangkan semua orang hidup untuk hari ini saja...

Imagine there's no countries
Bayangkan tiada negara
It isn't hard to do
Tak sukar untuk dilakukan
Nothing to kill or die for
Tak perlu membunuh atau terbunuh
And no religion too
Dan juga tak ada agama
Imagine all the people living life in peace
Bayangkan semua orang menjalani kehidupan dengan damai...

You, you may say
Mungkin kau sebut aku pemimpi
I'm a dreamer, but I'm not the only one
Tetapi aku bukan satu-satunya
I hope some day you'll join us
Kuharap suatu hari kau bergabung dengan kami
And the world will be as one
Dan dunia akan menjadi satu

Lagu ini sempat menjadi perhatian dunia. Bahkan Presiden Amerika pada saat itu mengakui bahwa lagu ini telah merasuk dunia. Menurutnya lagu ini sama seringnya diputar lagu kebangsaan disetiap negara. Mungkin sebahagian kita menyanyikan suatu lagu hanya dengan menghafal lirik. Namun setelah menyanyikan lagu itu beberapa kali, baru kita saddari akan makna yang disampaikan disetiap baitnya.

Imagine there no heaven, bait ini merupakan salah satu indikasi mengapa lagu ini cukup bisa menjadi topik bincang yang layak mendapat perhatian dunia. Bayangkan jika tidak ada surga. Itu juga menjadi pertanyaan ku (penulis) sekarang. Apakah jika surga dan neraka itu tidak ada, orang-orang masih akan berbuat kebajikan?. Jangan sampai kita hanya seonggok daging yang munafik. Bukan karena Tuhan kita bertindak, tapi hanya sekadar takut Neraka dan menginginkan Surga. Maka, bagaimanakah dunia ini jika tidak ada surga? Imagine all the people living life in peace....

Imagine there's no countries, Bayangkan jika tidak ada Negara. Menurut lagu ini, kita saling membunuh karena salah satu penyebabnya karena ada negara dan agama. maka bayangkan jika tak ada negara, tidak ada singgungan ataupun sentimen kelompok dan golongan. Hal itu yang membuat kita tidak satu, padahal kita hidup didalam satu planet. Jadi menurutnya, jika negara, agama ataupun segala sesuatu yang dapat membuat sekte-sekte di dunia, kita akan satu.

Namun John Lennon hanyalah seorang manusia yang memiliki pemikiran-pemikiran yang dialektis. Lennon dan kita tentunya tidak dapat meramalkan apa yang tejadi bila benar-benar kondisi yang di bayangkan lennon terwujudkan. Apakah dunia ini akan lebih baik, atau akan lebih kacau. Namun di salah satu sisi dari sudut dialektis itu ada suatu maksud. Yaitu, keprihatinan akan kekacauan yag terjadi pada masa lagu ini lahir. Namun menurut saya, lagu ini pun masih dapat menggambarkan kondisi saat ini.

You, you may say
I'm a dreamer, but I'm not the only one
I hope some day you'll join us
And the world will be as one