Minggu, 20 Januari 2013

Ternyata anda punya Utang 7jt, Tidak Percaya?

Apakah anda menyadari bahwan anda memiliki utang sebanyak 7 juta lebih? Iya 7 juta. Ternyata selama ini kita penduduk Indonesia memiliki utang lebih dari 7 juta rupiah. Masi tidak percaya?
Silahkan simak penjelasan berikut.

Pembangunan yang kita nikmati selama ini ternyata adalah cicilan. Atau belum sepenuhnya lunas. Kita masih punya utang. Utang dari pembangunan negeri ini. Negeri kita telah mengoleksi utang sebanyak Rp 1.900 Triliun atau Rp 1.900.000.000.000.000 dengan 16 digit. Mungkin kalkulator anda tidak dapat memuat nominal ini. Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 259.940.857 jiwa maka
Jumlah Utang dibagi dengan jumlah penduduk

Rp 1.900.000.000.000.000 ÷ 259.940.857 = Rp 7.309.354.98

Berarti Tujuh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Empat koma Sekian Rupiah adalah utang kita.

Anda Sanggup Membayarnya?
Saya Tidak..... :(

Jumat, 18 Januari 2013

Penyegaran utuk pelaksanaan Pesta Demokrasi


Saya   : Siapa yang ibu pilih untuk pilkada nanti?
Ibu F  : Ilham Aziz (Pasangan Ilham Arif Sirajuddin dan Aziz kahar Musakkar)
Saya   : Ibu pernah mendengar nama Ilham Arif Sirajuddin?
Ibu F  : Tidak, tidak kenal
Saya   : yang ibu pilih di Pilkada nanti siapa?
Ibu F  : Ilham Aziz
Saya   : Bukan Ilham Arif Sirajuddin Bu?
Ibu F  : Bukan
Saya   : Ok bu, kalau Syahrul Yasin Limpo ibu pernah dengar Namanya? (calon Gubernur Incumbent)
Ibu F  : Tidak
Saya   : (iseng Bertanya diluar pertanyaan kuisioner) kalau Susilo Bambang Yodhoyono?
Ibu F  : Tidak
Saya   : Jadi Persiden Indonesia itu siapa?
Ibu F  : Lupa.... Sularto, sudarto pokoknya orang jawa
Saya   : Suharto bu?
Ibu F  : itumi Kapang (kapang=mungkin)
Saya   : sudah diganti Bu sekarang president itu Bapak Susiolo Bambang Yudhoyono atau SBY
Ibu F  : ow.... itu mi dibilang SBY?

Ternyata Masih ada yang tidak kenal Pak SBY. . .

Apakah ada orang Indonesia yang tidak kenal Bapak Susilo Bambang Yudhoyono? Pertanyaan ini sepertinya konyol kalau ternyata ada yang tidak mengenal sosok yang telah Menahkodai Indonesia selama dua periode ini. F dan Y adalah Warga Negara Indonesia yang tidak mengenal beliau. Berikut adalah kisah saya bertemu dengan Ibu F dan Pak Y.

Sunyilah yang menemani perjalananku menunju rumah Ibu F yang juga sedusun dengan pak Y. Ibu F adalah istri seorang penebang pohon  sedangkan pak Y adalah Seorang Ketua RT. Pertemuan ku dengan Mereka dikarenakan alasan survey pemilihan kepala daerah di Sulawesi selatan. berikut percakapan dengan mereka:

Dengan Ibu F
Saya   : Siapa yang ibu pilih untuk pilkada nanti?
Ibu F  : Ilham Aziz (Pasangan Ilham Arif Sirajuddin dan Aziz kahar Musakkar)
Saya   : Ibu pernah mendengar nama Ilham Arif Sirajuddin?
Ibu F  : Tidak, tidak kenal
Saya   : yang ibu pilih di Pilkada nanti siapa?
Ibu F  : Ilham Aziz
Saya   : Bukan Ilham Arif Sirajuddin Bu?
Ibu F  : Bukan
Saya   : Ok bu, kalau Syahrul Yasin Limpo ibu pernah dengar Namanya? (calon Gubernur Incumbent)
Ibu F  : Tidak
Saya   : (iseng Bertanya diluar pertanyaan kuisioner) kalau Susilo Bambang Yodhoyono?
Ibu F  : Tidak
Saya   : Jadi Persiden Indonesia itu siapa?
Ibu F  : Lupa.... Sularto, sudarto pokoknya orang jawa
Saya   : Suharto bu?
Ibu F  : itumi Kapang (kapang=mungkin)
Saya   : sudah diganti Bu sekarang president itu Bapak Susiolo Bambang Yudhoyono atau SBY
Ibu F  : ow.... itu mi dibilang SBY?

Dengan Bapak Y
Saya   : Siapa yang ibu pilih untuk pilkada nanti?
Pak Y : Tidak Tahu juga, banyak yang ajak pilih ini itu, tapi ndak dikenal siapa
Saya   : bapak pernah mendengar nama Ilham Arif Sirajuddin?
Pak Y : Tidak, hanya ilham Aziz ji no 2 (padahal no 1)
Saya   : Ilham Arif Sirajuddin Pak?
Pak Y : Bukan Ilham Arif Sirajuddin Ilham Aziz Sirajuddin kayaknya.
Saya   : Ok pak, kalau Syahrul Yasin Limpo bapak pernah dengar Namanya? (calon Gubernur Incumbent)
Pak Y : iya pernah ji dengar namanya
Saya   : (iseng lagi bertanya) kalau Susilo Bambang Yodhoyono?
Pak Y : Siapa itu?
Saya   : Persiden Indonesia?
Pak Y : Ow, iya pernah ji Dengar namanya

Inilah cermin demokrasi di Indonesia yang menggunakan Kepopuleran sebagai senjata utama untuk memperoleh suara yang banyak. meng-akronim-kan kedua nama calon kepla dan wakil kepala menjadi suatu kata yang romantis atau memiliki konotasi yang menjanjikan. juga merupakan strategi untuk mempopulerkan calon. Selain itu, dengan mempopulerkan jargon-jargon pro rakyat yang pada akhirnya jargon itu hanya berumur pendek. yaitu setelah ada hasil dari perhitungan dan dilantiknya pemenang pesta demokrasi ini. Setelah itu, entah kemana jargon-jargon yang telah membawanya di mimbar teratas. Apakah Indonesia Siap menghadapi Pesta demokrasi yang menghabiskan APBN dan APBD yang tidak sedikit?

Entah apakah itu dikarenakan Kreatif atau bukan. Yang jelas mempopulerkan calon memenangkan demokrasi bukanlah cara yang sehat. Namun di Indonesia cara ini cukup efektif