Rabu, 28 Desember 2011

IRONI YANG PANJANG UMUR

sumber gambar: armenzulkarnain.wordpress

Sungguh tak pantas kita menutup mata, telinga, mulut serta hati kita. Kita adalah mahasiswa, yang memiliki tanggung jawab sosial akan kesejahteraan negara kita ini. Negara kita sekarang telah digerogoti penyakit akut yang stadium empat. Penyakit yang mengeluarkan bau yang busuk serta mengeluarkan nanah yang tiada henti-hentinya. Saatnya kita Restorasi total !!! Reformasi telah gagal, telah dihianati, maka Revolusi adalah jawabannya !!! Mari kita rubah tatanan masyarakat dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Kita runtuhkan Feodalisme, Kapitalisme dan Fasisme dengan kedok manisnya yang selama ini membelai kita sehingga mata, telinga, mulut serta hati kita mampet. Saatnya kita menyerukan untuk membubarkan Pemerintahan yang selama ini mandul. Yang kerjanya hanya berfoya-foya, berplesir keluar negeri dengan uang hasil keringat rakyat. Yang selalu menipu kita dengan senjata pencitraannya yang semua tidak lain hanya bual belaka, gombal Belaka, semuanya dusta.
Alangkah Lucunya negeri ini. Negeri ini dikatakan sebagai atlantis yang hilang karena kekayaan sumber daya alamnya. Namun, rakyatnya harus meregang nyawa karena kelaparan seperti ayam yang mati dilumbung padi. Sungguh Ironi. Setiap hari Kekayaan Sumber Daya Alam indonesia dikuras. Namun, Hutang Semakin menggunung. Prinsip ekonomi apa yang di terapkan negri ini. Sungguh aneh luar biasa....
seorang bapak yang mencuri susu formula di swalayan milik asing untuk anaknya, harus  mati ditangan Saudara sebangsa setanah airnya yang tidak peduli, masa bodoh dan tak peduli. jika anak si pencuri yang mereka bunuh tengah menangis dirumah dan ibunya tak bisa memberikan ASI karena kelaparan. Sungguh menyedihkan....
Rakyat telah lama kita biarkan menderita Setiap malam Mereka menangis kelaparan, tertikam ketidakadilan dan tersunat kemerdekaannya. dan kita.... kita hanya diam seolah tak melihat dan bahkan menutup mata. Dimana nurani kita selama ini??? Mereka yang telah mengorbankan segalanya di negeri ini akan menangis darah di kuburan menyesalkan tindakan kita sebagai generasi setelahnya.
Apa yang harus kita lakukan??? Ikut menangisi penderitaan ini??? itu tidak cukup kawan !!!
Marilah kita bersumpah
“Saya, Mahasiswa Indonesia bersumpah,
Akan melawan penindasan dan menjunjung tinggi kebenaran dengan sisa umurku, akan Merobohkan benalu negeri ini dengan sepenuh jiwa dan raga, akan Selalu setia tumpah darah pada negriku INDONESIA!!!!”


Reformasi telah dihianati, REVOLUSI jawabannya !!!!







Individu Merdeka
x

Selasa, 27 Desember 2011

Membangun Kesadaran Kritis

Penulis
Nurhady Sirimorok
Penerbit
INSISTpress
Buku ini menguak kisah para pelajar-pelajar tingkat SMA sederajat dalam Program Youth Camp. Palam program ini para siswa-siswi sebagai peserta YC dilatih untuk berinteraksi dengan masyarakat, kebersamaan, dan mentranformasi nilai-nilai sosial budaya. Penulis mengisahkan dalam bukunya mengenai aktifitas-aktifitas peserta selama menjalani program YC. Dengan pembawaan yang bergaya sabtai, sehingga tidak membosankan dan seakan berada dalam lokasi YC. 

Buku ini sangat penting bagi para fasilitator yang akan menerapkan model pembelajaran partisipatif. Dalam hal ini termasuk guru di sekolah formal maupun tidak formal. Terakhir, Bacaan ini akan sangat berguna sebagai transformasi pengalaman.

Bumi Manusia

Penulis
Pramoedya Ananta Toer

Bumi manusia adalah seri pertama dari tetralogi buru karya Alm. Pramoedya Ananta Toer. Novel ini ku dapatkan dari kegiatan Sekolah Meneliti yang diselenggarakan oleh AcSI (Active Society Institute).

Dalam membacanya kita seakan-akan kembali pada era kebangkitan negeri ini. Dikisahkan seorang pemuda bernama minke yang berdarah priayi namun berusaha melepaskan status kebangsaannya, dan memilih untuk hidup merdeka. dalam kisahnya minke kemudian bertemu dengan sosok perempuan yang kemudian ia cintai bernama annalies dan memiliki ibu bernama nyai Ontosoroh. Kehidupan Minke kemudian dipengaruhi oleh keluarga nyai ontosoroh yang sangat dikaguminya.

Pram memoles novel ini dengan gaya sastra yang khas dan dengan cerita yang penuh gejolak percintaan, nasionalisme, budaya dan agama. Dalam novel ini memiliki latar cerita era Kolonial, sehingga membawa kita seperti kembali pada jaman itu.

Setelah membaca novel ini akan terasa bayangan seperti apa hidup pada era itu, kisahnya yang begitu alami, seakan-akan kita berada dalam skenario dan menyaksikan langsung adegan demi Adegan dalam kisah novel ini. Novel ini bisa menjadi bahan bacaan rujukan bagi teman-teman. Beredar kabar bahwa pram menulis novel ini berdasarkan kenyataan, muncul nama seperti Tirto Adhi Suryo yang dalam rumornya sebagai minke. Sehingga muncul misteri dalam cerita ini fiksi atau non fiksi.