Jumat, 05 April 2013

Special Post For My Family at Sebatik

Tidak tahu harus mulai dari mana.

kita mulai dari kata "kenal"
Saya yakin kalian tidak mengenal "saya", mungkin yang kalian tahu seorang "saya" adalah tulang yang dibunggus dengan seonggok, sesungguhnya banyak onggok daging.  Yang misterius plus menjengkelkan. salah? semoga saja. Akan tetapi, sadar atau tidak sadar, itu karena sayapun tidak begitu mengenal kalian.

Kalau begitu, buat apa "saya" membuat tulisan ini.
Jawabannya karena saya mengenal kalian lebih dari saya mengenal kalian saat kita belum bertemu. 
Namun mungkin perlu saya jelaskan bahwa menurut erving goffman, manusia dalam proses interaksi, layaknya sedang memainkan peran. yaitu peran yang diinginkan oleh dirinya dan lingkungannya. jadi saat bertatap (front stage) kita adalah aktor dari diri ita sendiri. Dan saat tidak bertatap (back stage) kita melepaskan peran kita. Tapi, sudahlah, persetan dengan semua itu. Kadang penjelasan itu pun ku keluargan agar "saya" terlihat pintar dimata orang yang ada didepanku. Iya, karena saya sedang menjalani peran.

Tapi, jika memang benar kita adalah seorang aktor. Saya yakin kita sedang mememeran kan film yang tidak akan mendapatkan piala oscar. 
Kenapa? 
Karena yang mengerti cerita kita hanyalah kita sendiri.

Lagi-lagi saya ingin menjelaskan, bahwa tulisan ini hanya sekedar nostalgila. Maksudnya nostalgia tapi gila.

Mari kita mulai dari setiap sudut posko.


Dapur
Jangan bertanya, mengapa saya awali dari dapur!
Dari sini energi posko V diproduksi. Ini adalah bagian rumah yang sangat penting. Jika tempat ini tidak dikunjung satu hari saja. Hancurlah kita. Tempat ini memiliki penunggu. Yaitu makhluk halus yang sangat halus. Dia adalah umi. hi...hi...hi...hi...*ketawa ala kuntil. dan yang ketawa adalah rezky.

Kedua personel ini adalah pasangan duet maut dalam menyiksa hidangan. Ikan, Cumi, Ayam (pernahkah?) tewas dipanggang oleh mereka dengan cara di siram di dalam minyak panas. Dan di sulap Menjadi asupan gizi bagi personel. satu kata, Ajib !!!
Meja Makan
Tempat faforitku,
Rencana diet selama KKN, Hancur lebur di tempat ini. Ini semua salah penghuni dapur. Disinilah pusat asupan gizi posko, setelah di olah di dapur. Ada nasi goreng, ikan goreng, cumi tumis, ahhh cukup! bikin lapar saja. tapi katanya reza, tri, dan personel yang alergi sea food. Itu makanan burung. wahahahahha tidak bagi saya. sikaaaat....!!!
Teras Belakang
Ini tempat faforit all family. Disini adalah area pelam-piasan. Rasa rindu, konflik antar family, lelah, dan semuanya yang berhubungan dengan pelampisan. Rindu menjemput malam di tempat ini. Bulannya mantap. ditambah temaram lampu tawawawawaw. Membuat lupa dengan program kerja. awas jemuran jatuh. air surut, celana dalam selamat tinggal.

Masih teras belakang
pernah saya ketiduran disini. dampati dijemput matahari. disini juga jemuran bertumpuk. Mulai dari Baju ijo menyala, sang Almamater merah, baju kaos, jeans, kemeja, celana d*lam dan itu yang disam-pingnya daster merah. apa itu?


Ruang Rapat
Ruang tamu ini disulap menjadi ruang rapat dengan konsep tudang sipulung. Inilah dapur kreatifitas posko lima. Dari merancang program kerja sampai membuat properti atau kelengkapannya. liha saja mejanya berantakan seperti apa. Sofa motif bunga. Tempat faforit ku bertengger. Sambil menikmati gulungan tembako dari bang kemming yang katanya bang amin rumput kering. Tapi, nabilang Herman mantapji tawwa. Disini juga tempat meeting harian yang kacau jadwalnya. Disini juga ada female menangis karena di protes masakannya. wahahahaha mauku ketawa waktu itu..

Area ruang rapat ji juga
mungkin tepatnya pusat posko. Kalo sofa coklat, tempat faforitnya devi cantik bertengger. Sambil memasang muka bengkoknya. Mau setelah mandi panjang ataupun sebelum mandi tetap bengkok. tapi manis ki tawwa. Devi, nama yang indah. (padahal malla'ja nanti maraki). Selain devi ada juga Dhyanty Hasyim Hardianti dan bang amar plus nanda yang eksis Online. Dari hotspot (weits jangan salah, online 24 jam) sekitar posko dengan modal 35 ribu.
Teras Depan
Disini beralngsung pembuatan papan nama masjid Al-Falah yang laaaamaaaaaa. Tempat ini menjadi pemandangan pertama setelah naik tangga. Sekaligus menjadi menara pengawas. Siapa yang datang, adaji kah pak lurah dirumahnya. Atau sekedar mengintip bang kemming yang lagi nongkrong.
Panrung-panrung
Ini tempat nongkrong dikala sore. Sambil ngobrol sama pak desa, Ayahanda Irwansyah. ih, siapa motor merah itu? ow bang kemming. Ini juga area bang kemming. Kadang juga menjadi tempat rapat dadakan perangkat desa.









Meja Make Up Female
Ini lah alasan kenapa female lama sekali kalo mau pergi-pergi. Karena nonton sinetron ki di kaca. ck..ck...ck...ck...
Area Terlarang
Area terlarang bagi laki-laki. Saya tau sekarang kenapa jadi area terlarang bagi laki-laki. bukan karena masalah kamar ceweknya. tapi rantasanya. laaaaaaaaaaaaa....... Devi bangun mi naak......
Wuih munculmi matahari. Cukup sampai disini dulu saya memprovokasi matamu untuk menumpahkan asinnya air matamu. Lain kali saya lanjut lagi dengan bahasan lainnya.
Bersambung....



2 komentar:

  1. Hiks sedihkuw, ketawa, pengen teriak.... Merindumuw..... SUMPAH......

    Thanks oldes... walaupn kamu oldes yg huftssssssssssss tp aku syg kamu..... hx kamu..... kamu org yg paling kusayang saat berada di sebatik......

    BalasHapus

Cara berkomentar,
Jika Punya akun google atau akun yang tersedia, pilih salah satunya untuk login
tapi klo tidak mau repot, atau tidak punya pilih opsi name/Url. trus isi nama dan jika perlu URL kosong juga tidak apa-apa. trus masukkan komentar dan klik poskan komentar. sudah...... terima kasih atas komentar anda