Jumat, 29 Maret 2013

Kau dan tinta biruku

Masih ingat kau?
Dengan pulpen biruku?
Iya, waktu itu kau marah
Marah padaku, Pulpen biruku tahu itu

Kau mungkin tidak tahu
Karena kau tidak peduli dengan pulpen biruku
Pulpen ku pun tak peduli denganmu
dia hanya pihak ketiga yang menyaksikan betapa marahnya dirimu

Kata yang kau lontarkan pun membuatnya menggeleng
Tetapi kenapa marahmu membuat pulpenku melotot kepadaku
apakah marahmu lahir karena salahku?
pulpen biruku mengiyakannya
apa kau sependapat dengannya?

Kalau sedemikian rupanya
Aku tuliskan maaf dengan tinta biruku
Karena dialah yang membuatku sadar
Betapa birunya usiaku dalam memahamimu

1 komentar:

Cara berkomentar,
Jika Punya akun google atau akun yang tersedia, pilih salah satunya untuk login
tapi klo tidak mau repot, atau tidak punya pilih opsi name/Url. trus isi nama dan jika perlu URL kosong juga tidak apa-apa. trus masukkan komentar dan klik poskan komentar. sudah...... terima kasih atas komentar anda